Dari sekian banyak beauty influencer yang bersinar tahun ini, salah satu yang mencuri perhatianku adalah Tasya Farasya. Yup, si calon dokter gigi ini entah kenapa bikin aku "terbius" untuk ngikuti n semua videonya di Youtube channelnya. Mungkin karena kesan yang dia tampilkan itu playfull & sedikit nyablak yang bikin aku betah pantengin videonya. Kebetulan bulan November ini dia bekerjasama dengan Mizzu & Nivea membuat special package yaitu Make Up by Tasya Farasya #CleansedBy NIVEA package yang bisa dibilang limited edition. Isinya terdiri dari Nivea Micellar Water 200 ml, Nivea Double Efect Eye Make-Up Remover 125 ml dan Sunset Palette by Mizzu yang dijual seharga Rp.125.000,-
Jujur ya, aku sebenarnya lagi puasa beli-beli makeup kecuali buat kepentingan riasin orang, tapi entah kenapa aku terbius pengen banget punya Sunset palette yang warna dan desain kemasannya dipilih langsung oleh Tasya Farasya. Denger-denger pun katanya palette ini gak akan dijual terpisah, jadi aku pikir, yaudah lah kapan lagi beli. Jadilah aku berburu sejak minggu kemarin pas ke Bandung, muter-muter ke beberapa mall besar disana ternyata produknya belum masuk. Eh kebetulan banget kemarin saat aku ke Guardian di CSB mall Cirebon, pas lihat 1 kotak ini nangkring di etalase Guardian, cus langsung bungkus!
Kalau di hitung sih, untuk  Nivea Micellar Water dipasaran harganya sekitar Rp.50.000, sedangkan untuk Eye Makeup Remover sekitar Rp.55.000. Dari total harga paket ini adalah Rp.125.000, maka palet Sunset jatuhnya sekitar Rp.20.000, waks! Padahal kalau kalian beli eyeshadow Mizzu yang isi 3 warna itu sekitar Rp.45.000. Jadi, menurut kalian worthed atau tidak?
Di kardusnya sendiri ada keterangan pilihan warna dari Sunset Palette by Tasya Farasya
Jadi, postingan ini aku mau lebih bahas tentang palet eyeshadownya, jujur, aku awalnya terpesona banget sama kemasannya yang bener-bener mencerminkan spektrum warna matahari terbenar, ada warna jingga sampai gradasi keungguan. Terus uniknya tulisan "sunset" itu dibuat holo karena requestnya Tasya, dan beneran kelihatan palet mahal! Kemasannya sendiri terbuat dari bahan cardboard/kardus sehingga ringan walaupun menurutku jatuhnya agak tebal.
Dibalik kemasannya terdapat keterangan ingredients, exp date, no POM dan netto.
Begitu dibuka, nuansa emas ala Tasya lansung terlihat, dikemasannya sudah terdapat kaca yang cukup besar dan juga ada kertas tipis pembungkus eyeshadow. Aku sih agak kaget, biasanya kalau beli eyeshadow adanya plastik mika, bukan kertas tipis kayak kertas kue gini. Tapi gak masalah sih yang penting berfungsi sebagaimana mestinya.
Ada 6 pilihan warna eyeshadow dengan netto perbuahnya @1,3 gram, mirip dengan palet Mizzu yang isi 3. Oh ya, palette ini gak termasuk dengan kuas nya, gak masalah buatku tapi buat pemula sih jadi PR lagi karena harus beli kuas terpisah. Ada pula embos tulisan Tasya Farasya. Btw, ini pertama kalinya aku nyobain produk eyeshadow dari Mizzu, telat banget ya?

Swatch di tangan :
  • Warna satin champange cream, pigmentasi lumayan dan hasil akhir satin finish. Bagus buat highlighter di inner corner. Tekstur powdery.
  • Warna satin frosty pink, pas di swatch hasilnya gak seterang di pan. Agak bete juga sih kok ada warna pink bukannya merah, soalnya kalau ingat Tasya itu ingatnya eyeshadow warna merah. Tekstur powdery.
  • Warna satin warm orange, kalau kalian lihat warna ini ada di palet Mizzu Smoky Latte. Teksturnya lagi-lagi powdery, tapi pigmentasi warnanya lebih bagus dari 2 warna sebelumnya.
  • Warna ungu satin kebiruan, pigmentasi cukup bagus dan warna langsung keluar. Kalau warna ini sepertinya ada di palet Mizzu Velvet Plum.
  • Warna deep brown dengan shimmer emas, pigmentasi paling bagus dan warnanya paling kereng keluar. 
  • Warna matte black, walaupun jadi satu-satunya eyeshadow matte tapi pigmentasi paling buruk, warnanya agak susah rata saat diswatch. Tekturnya lebih keras dari eyeshadow yang tipe shimmer.

Ini hasil akhirnya aku menggunakan Sunset Palette dari Mizzu. Kebetulan aku menggunakan ke 6 warnanya sekaligus. Nanti akan aku share tutorialnya di Youtube ya, ditunggu aja. Hasil akhirnya sih warna gak se-pigmented di pan apalagi kalau udah diblend. Entah karena aku baru pertama nyobain atau gimana, tapi kalau pengen warnanya keluar banget aku aplikasikan pakai ujung jari kayak warna orangenya itu. Oh ya beberapa ada yang fallout terutama warna ungunya, cuma gak parah-parah banget sih.
Overall, karena ini pertama kalinya aku nyobain eyeshadow dari Mizzu, aku bisa bilang kualitasnya cukup bagus untuk ukuran eyeshadow lokal. Apalagi pilihan warnanya juga cukup unik dan dipilih sendiri sama Tasya Farasya. Packagingnya juga cantik banget dan gak bakal kalian temukan di palet eyeshadow lain, apalagi ini seri limited edition dan belum tentu dijual terpisah. Apakah worthed dengan membeli paket Make Up by Tasya Farasya #CleansedByNIVEA Package? sharing pendapat kalian di kolom komentar ya! 










Hai-hai-hai
Minggu ini sungguh produktif sekali, mungkin karena kemarin sempat berhenti ngeblog 2 mingguan dikarenakan kerjaan yang lebih penting. Kalau post sebelumnya aku sharing tentang ringlight, kali ini aku mau sharing tentang meja riasku.
Sebelumnya aku gak berniat ria/pamer, tapi aku lebih pengen sharing kira-kira gimana sih mewujudkan meja rias idaman dengan budget pas-pas an. Berhubung pernah nih temen di medsos request meja rias ku dibahas di blog, aku ngerasa inilah saatnya. Pas banget karena aku ngerasa meja riasku yang sekarang "cukup" mendekati kriteria meja rias yang aku idam-idamkan dari kecil.
Jadi, pertengahan tahun ini aku pindahan kamar dan sekalian rombak habis-habisan kamar tidurku yang baru, mulai dari desain, cat, dll semua aku setting sendiri. Bahkan untuk ngecat sama pasang list gipsum aku pasang sendiri. Soalnya ngerasa gagal aja guru Teknik Bangunan manggil tukang buat ngecat hahaha. Nah meja riasku ini aku beli sebelum pindahan kamar, jadi aku harus setting ulang kira-kira dimana peletakan yang pas dan gak bikin penuh kamar. Akhirnya aku memilih salah satu sudut kamar yang kira-kira bisa juga diletakan kursi dibawahnya.
Apakah kalian kira meja riasku ini beli di Ikea dan mirip dengan beauty infulencer diluar sana? Bukan, meja rias ini aku beli di Giant Supermarket dengan harga Rp.799.000. Belinya juga perlu drama dikit karena barang yang aku mau cuma tinggal di display aja. Jadi aku beli meja ini dan dipaksa "masuk" ke mobilku yag tipe sedan, kalian bayangkan aja sendiri hahaha. Yang aku suka ukuran meja ini panjangnya 1 meter dengan kedalaman 60 cm, standar ukuran meja manusia, gak terlalu tinggi gak terlalu rendah. Terdapat 4 buah rak dibawahnya dengan tinggi sekitar 25 cm. Sayangnya ada harga ada rupa, belum beberapa bulan bagian penahan rak nya mulai melengkung, sehingga penahannya suka copot sendiri. Akhirnya dengan terpaksa aku baut saja penahannya, jadi kalian lihat baut emas itu adalah struktur penahan yang baru.
Kedua, untuk bagian atasnya sebenarnya aku punya cita-cita meja rias dengan cermin lampu ala MUA-MUA gitu. Tapi dipikir-pikir lagi, berhubung sekarang punya ringlight jadi kayaknya gak perlu lah lampu model begitu, lagian boros listrik juga (otak emak-emak). Akhirnya aku akalin aja dengan wire grid wall yang aku beli di Cirebon. Belinya juga lucu, awalnya gak pernah niat punya beginian, tapi pas lihat toko di pinggir jalan ada yang jual mendadak aku minta berhenti dulu. Niat awalnya sih mau dibentuk menjadi flower wall gitu, tapi karena modalnya banyak yak buat beli bunga plastik, ya udahlah jadinya dipasang di meja rias aja buat nyatolin kacamata, cermin, dll. Oh ya aku beli ukuran 80 cm x 100 cm, aku lupa harganya tapi gak sampai 50ribu, kalo gak salah malah 26ribuan. 
Kemudian untuk bagian atas meja, aku sengaja jejerin semua makeup & skincare yang aku pakai harian. Karena aku tipenya kalau dimasukin ke dalam rak, malah gak akan kepakai alias kelupaan sampai produknya kadaluarsa. Tapi denger-denger, kalau sudah punya anak bakal lain lagi ceritanya ya? makeup harus di umpetin sebaik dan serapi mungkin hehehe. Di meja inilah aku sering banget foto produk untuk di review, makanya aku selalu menyediakan bunga sebagai properti untuk foto.
Secara garis besar inilah makeup/skincare harian yang aku pakai, ya gak semuanya sekaligus tapi minimal sehari-hari bisa gonta-ganti warna lipstik. Untuk tempat-tempatnya aku beli secara terpisah dan gak sekligus, misal main ke Daiso aku beli wadah mirip Anna Suiseharga 25k. Main lagi ke Miniso, lihat wadah kapas seharga 30k dibeli lah. Untuk yang clear acrylic storage kebetulan aku minta sebagai bagian dari mahar pernikahan dulu. 
Untuk kaca bentuk love ini, aku beli di Usupso seharga 30k, sebenarnya aku juga pernah punya warna pink, tapi pecah. Karena udah terlanjur suka sama bentuknya jadi belilah lagi warna putih, biar nyambung sama mejanya gitu. Oh ya ini kacanya bolak-balik jadi praktis, sayang cerminya gak bisa pembesaran.
Sekarang masuk ke dalam rak nya, jangan bayangin kayak di pinterst yang serba rapi gitu yak! Rak pertama aku isi dengan wadah terpisah yang biasanya aku bagi sebelah kiri untuk bulu mata, sebelah kanannya masker & bedak yang gak muat di pajang di atas, kemudian ada wadah bros hijab, kacamata, wadah benang buat jahit dll. Intinya rak paling atas isinya barang yang sehari-hari kepakai tapi gak pantes buat dipajang >,<
Rak kedua, isinya berbagai macam box dengan isi makeup/skincare yang belum dipakai. Isi didalam boxnya sih gak banyak banget, paling cuma 4-5 item, bahkan ada box isinya cuma pensil alis. Yang ditampung juga  box yang  terlalu sayang dibuang aja sih, biasanya karena desain box nya yang bagus-bagus aja.
Rak ketiga sama-sama menampung box dan produk yang belum kepakai, cuma di rak ini agak berantakan aja isinya. Rak ini juga menampung pouch-pouch kosong yang biasanya aku gunakan kalau mau berpergian/mudik.
Nah, rak ke empat adalah rak ter-random diantara rak-rak sebelumnya. Isinya adalah....kardus-kardus kosong hahaha. Jadi, aku masih punya kebiasaan menyimpan kardus produk yang masih aku pakai. Kalau produk tersebut habis, baru aku buang se-kardus-kardusnya. Biasanya juga gak dibuang gitu aja sih, lebih sering di bakar dibelakang rumah, biar gak ada orang jahat memanfaatkan kemasan bekasku. Hmm..adakah yang sama seperti aku, menyimpan kardus bekas kemasan?
Untuk saat ini mungkin aku sudah puas dengan meja riasku yang sekarang, karena sudah mengakomodir segala kebutuhanku mulai dari dandan sampai ngetik-ngetik juga bisa di meja ini. Dan alhamdulliahnya sampai saat ini belum kejadian makeup sampai bececer karena kekurangan storage. Semoga tulisan ini membantu kalian yang sedang mencari inspirasi meja rias yang cocok dengan kalian. Saranku, belilah meja yang banyak storagenya, karena di jamin makeup kalian semakin hari semain bertambah :-D





Di penghujung 2017 ini salah satu barang yang pasti di miliki MUA jaman now pasti adalah Ringlight. Mau itu ringlight LED, bulb, atau DIY ringlight. Sebenarnya soal ring light ini aku sudah punya cukup lama, bahkan pas tahun 2014 aku punya lampu emergency bulat yang bisa mengantikan fungsi ringlight (saat itu).
Foto jadul pakai lampu emergency bulat, kalian bisa lihat hasil bias lingkaran cahaya di mataku. Waktu itu aku merasa cukup puas dengan lampu emergency tersebut. Tapi sejak melihat postingan My Lovely Sister aku pengen banget bikin DIY Ringlight sendiri. Dulu bahkan aku sampai nyolong kayu pas Praktikum Kerja Kayu, sudah aku potong tapi akhirnya sampai sekarang gak pernah jadi hahaha.
Sebenarnya aku sudah ada ringlight DIY menggunakan lampu bulb dan light stand, kekurangannya adalah hasil akhirnya gak bisa ketebak. Kadang terlalu terang, kadang malah gelap. Pokoknya sering banget kejadian video sudah terekam, pas mau di edit hasilnya terlalu brightness atau terlalu pucat. Selain itu hasilnya terlalu silau karena fungsi utama adalah lampu penerangan ruangan, bukan ring light.
Pertengahan tahun lalu juga aku sempat order Ring Light dari Shoppe, seller yang sama dengan ringlight yang aku  beli sekarang yaitu Lands.id. Waktu iu aku order Yongnuo YN 308 tapi sayangnya barangnya tidak sampai karena suatu hal. Padahal aku berharap banget dengan ring light tersebut di karenakan fiturnya yang canggih tapi harganya masih terjangkau, walau belum dilengkapi dengan light stand, baterai dan adaptor.
Setelah memantapkan hati dan belajar dari pengalaman kemarin, akhirnya aku order kembali ring light dengan model yang berbeda. Kali ini aku order Meking Ring Light yang tertulis diameternya 14". Kenapa aku memilih beli ring light ini dari seller yang sama? karena aku lihat paketnya cukup komplit banget, mulai dari LED ring light yang dilengkapi dimmer, light stand, diffuser, adaptor sampai soket-soketnya. Waktu aku beli pun harganya masih harga normal Rp.799.000 + ongkir Rp.83.400. dari China-Indonesia.
Butuh waktu sekitar 3 minggu untuk ring light ku sampai, awalnya deg-deg an takut gak sampai juga seperti sebelumnya. Takut juga kebanting ataupun rusak duluan. Apalagi pas sampai pun kondisinya gak dipacking kayu, hanya packing plastik tipis, kardus & bubblewarp.
Setelah dirangkai, ini bentuk akhirnya setelah dirangkai. Yang jelas bentuk aslinya tidak 14" melainkan lebih kecil yaitu 12". 
Untuk kualitas aku bisa bilang ada harga ada rupa, karena beberapa komponennya aku rasa cukup terasa ringkih. Terutama di sambungan antara ring ight & stand nya, agak kerasa kurang kencang saja. 
Di atas merupakan hasil foto menggunakan ringlight, ini hasilnya tanpa aku edit sama sekali, hanya aku tambahkan watermark saja. Menurutku cahayanya lebih rata dibandingkan dengan waktu aku menggunakan DIY ring light buatanku sebelumya. Walau menurutku kalau untuk video, kita masih perlu lighting tambahan di sisi kiri & kanan karena kalau hanya menggunakan ringlight masih ada bias bayangan dibelakangnya.
Kalian bisa tonton video unboxingnya di sini, btw di video itu mukaku klumus banget, maklum baru pulang sekolah.

Buatku, karena aku baru menerima beberapa hari, aku masih perlu beberapa setting sampai hasil akhirnya sesuai yang aku inginkan. Tapi sejauh ini, aku belum ada masalah berarti dengan ring light ini, kalaupun aku merasa hasilnya terlalu terang bisa aku kecilkan menggunakan dimmer. Semoga postingan ini ngebantu kalian yang sedang mencari ringlight untuk keperluan foto, makeup dan sebagainya.





Halo semuanya~
Hampir semua orang suka banget sama sheet mask, selain praktis dan hasilnya terkadang bisa dilihat secara instant. Salah satunya sheet mask yang baru aku beli yaitu Naruko Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask. Kebetulan aku beli di Watson dan lagi promo buy 2 get 1 free.
Nama : Naruko Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask
Produsen : Naruko, Taiwan
Netto : 26 ml
Harga : @Rp.25.000
Ingredients
Pas awal tertarik aku beli karena sheet masknya berwarna hitam karena menggunakan Bamboo Charcoal Black Mask dan kandungannya banyak menggunakan bahan-bahan alami seperti Tea Tree, Saw Palmentto, Lentil Seeds Extract, Calendula Flower extract dan juga tentunya kandungan anti jerawat seperti Salicyl Acid.
Dikemasannya sendiri teredapat keterangan berbahasa Taiwan dan English
Sheet masknya sendiri saat aku buka tercium aroma sekilas seperti aroma herbal tapi gak pedes. Aromanya sendiri calm dan menurutku enak banget apalagi kalau wajah sedang terasa panas karena jerawat.
Untuk ketebalan sheet mask nya sendiri menurutku pas, gak terlalu tebal juga gak terlalu tipis, dan bisa men-hold essencenya secara sempurna jadi gak netes-netes.
Ukuran sheet masknya sendiri pas banget sama wajahku, biasanya beli sheet mask lokal/Korea suka kebesaran yang berakibat suka nempel-nempel ke rambut. Untuk Naruko ini pas dan gak nyebrang-nyebrang ke rambut hehehe. Ada juga rasa dingin ketika ditempelkan di wajahku.
Berhubung aku sedang jerawatan, aku pengen membuktikan bener gak sih sheet mask ini bekerja secara efisien? Ternyata setelah aku gunakan selama 20 menit, jerawatku terasa lebih kempes dan minyak di wajah terasa lebih berkurang. Dan yang bikin lebih senang adalah essencenya beneran nyerap sempurna dan gak bikin wajah lengket seteah sheet mask nya di lepas. Duh rasanya pengen ngelus-ngelus wajah lho karena wajahku terasa lebih lembut dan lembab.
Overall, aku suka banget hasil akhir dari Naruko Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask ini, hasilnya beneran efektif, gak lengket setelah di lepas dan ada sensasi dinginnya. Mungkin akan agak susah buat yang hidungnya sensitif karena aromanya herbal, bukan aroma wangi kayak sheet mask kebanyakan.
Kekurangannya sheet mask ini cuma tersedia di Watson dan Blibli.com, dan juga harganya juga menurutku agak mahal dibandinkan sheet mask lainnya, tapi berhubung lagi promo buy 2 get 1 free  sih jatuhnya murah hehehe, kedepannya aku mau borong kalau promo lagi :-p